๐ Daftar Isi
Latar Belakang
Belakangan ini, kita sering mendengar istilah Revolusi Industri 4.0. Istilah ini berasal dari sebuah proyek dalam strategi teknologi yang mengutamakan komputerisasi pabrik oleh pemerintah Jerman. Kita telah memasuki industri 4.0 yang ditandai dengan makin berkembangnya teknologi canggih di berbagai sektor. Namun, kecanggihan teknologi saat ini merupakan hasil dari teknologi industri yang telah berlangsung puluhan atau bahkan ratusan tahun.
Sejarah
Revolusi Industri 1.0
Ditandai dengan ditemukannya teknologi mekanis pertama sekitar tahun 1784 sebagai fasilitas produksi yang menggunakan tenaga air dan uap. Peralatan kerja yang awalnya bergantung pada tenaga manusia dan hewan akhirnya digantikan dengan mesin tersebut.
Revolusi Industri 2.0
Seiring berjalannya waktu, aktivitas produksi semakin berkembang serta ditandai dengan produksi massal. Produksi massal terjadi karena adanya energi listrik jalur gravitan. Aktivitas pada masa ini, melibatkan rumah potong hewan di Cincinnati, Amerika Serikat pada tahun 1870.
Revolusi Industri 3.0
Pada awal tahun 1970, teknologi industri berkembang sangat pesat. Revolusi Industri 3.0 merupakan hasil adanya energi listrik dari Revolusi Industri 2.0 yang kemudian penggunanya meluas pada alat-alat elektronik dan teknologi informasi yang bertujuan untuk otomatisasi produksi. Artinya, aktivitas produksi yang awalnya masih dikendalikan oleh manusia kini bisa secara otomatis.
Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber yang kemudian tidak hanya digunakan dalam sektor industri saja. Cyber adalah interaksi yang terjadi melalui jaringan komputer, atau saat ini lebih dikenal dengan era digital yang segala sesuatunya serba digital.
Sebagai contoh, belanja melalui platform digital, pesan makanan via smartphone, serta mudahnya akses informasi dan komunikasi. Dunia digital ini berbentuk konektivitas antara manusia, mesin, dan data yang dikenal dengan Internet of Things (IoT).
Revolusi Industri 4.0
Sektor Industri
Sejauh ini, ada beberapa sektor industri yang memiliki potensi yang sangat cerah untuk diterapkan, antara lain:
- Makanan dan minuman
- Kimia
- Tekstil
- Otomotif dan elektronika
Modal
Indonesia memiliki modal besar dalam Revolusi Industri 4.0, termasuk di antaranya adalah bonus demografi yang puncaknya diprediksi akan terjadi 15 tahun yang akan datang. Menurut data kementerian perindustrian, dari 100 negara di dunia posisi daya saing Indonesia dalam industri 4.0 berada di tingkat ke-36.
Perkembangan ekonomi di Indonesia diprediksi juga memiliki peranan yang penting dalam perkembangan industri. Indonesia mempunyai populasi angkatan kerja terbesar ke-4 di dunia dengan potensi pertambahan 30 juta pekerja dalam kurun waktu 15 tahun dengan upah naik 2 kali lipat dalam 10 tahun. Menurut data statistik, belanja konsumen menjadi salah satu pilar PDB dengan kontribusi sekitar 55%.
Target
Indonesia memiliki beberapa target capaian dalam penerapan Revolusi Industri 4.0, diantaranya:
- Menjadi 10 besar ekonomi dunia
- Berkontribusi ekspor 10% pada PDB
- Menaikkan rasio produktivitas terhadap biaya
- Menaikkan anggaran litbang menjadi 2% dari PDB
Road Map
Untuk mencapai target Revolusi Industri 4.0 pada tahun 2030, pemerintah Indonesia telah menetapkan Road Map Making Indonesia 4.0, di antaranya :
- Penguatan rantai suplai
- Pengembangan kawasan industri
- Tujuan pembangunan yang berkelanjutan
- Penguatan UKM
- Penguatan infrastruktur digital
- Pengembangan ekosistem inovasi
- Insentif fiskal untuk inovasi
- Pengembangan SDM
- Kebijakan industri
- Peningkatan investasi
Materi Lengkap
Silakan baca juga beberapa artikel menarik kami tentang Data Berbicara, daftar lengkapnya adalah sebagai berikut.