Angka Buta Huruf Menurun, tapi Tingkat Literasi Rendah?

📋 Daftar Isi

Apakah kalian tahu bahwa Indonesia berada pada peringkat yang rendah dalam hal minat baca?

Menurut data UNESCO, pada tahun 2016, minat baca Indonesia berada di peringkat ke-60 dari 61 negara. Sedangkan negara dengan tingkat minat baca tertinggi secara berturut-turut yakni Finlandia, Norwegia, dan Islandia. Akan tetapi, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami angka penurunan buta huruf yang cukup besar yaitu dari 28,03 persen pada tahun 2011 menjadi 16,52 persen pada tahun 2017.

Penyebab

Lalu, kenapa Indonesia bisa berada di tingkat rendah dalam hal minat baca? Berikut merupakan faktor penyebab rendahnya tingkat literasi Indonesia.

Rendahnya kebiasaan membaca sejak dini

Kebiasaan membaca harus dilatih sejak dini. Anak-anak yang suka membaca memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi. Begitu pula pada orang dewasa, membaca memiliki banyak manfaat, salah satunya mendapatkan informasi tertulis.

Fasilitas dan kualitas dari sarana membaca yang tersedia masih belum merata

Hal ini berhubungan dengan fasilitas pendidikan yang belum merata di setiap daerah. Maka dari itu, perlu adanya pemerataan segala aspek pendidikan, terutama di luar pulau jawa.

Royalti penulis rendah dan pajak buku tinggi

Beberapa penulis buku berhenti menerbitkan tulisannya dalam bentuk buku karena tingginya pajak buku tak setara dengan royalti yang didapat. Dengan demikian, kita menjadi semakin kekurangan penulis-penulis handal yang mampu menciptakan sarana literasi yang berkualitas.

Terlalu banyak menghabiskan waktu dengan bermain gadget

Tentu saja kita banyak menghabiskan waktu dengan bermain game atau bermain sosial media dan hal tersebutlah yang menjadikan kita merasa malas untuk membaca.