๐ Daftar Isi
mutate()
Saat menganalisis data, adakalanya diperlukan suatu variabel baru baik sebagai pembobot, nilai hasil dari suatu pengoperasian variabel lain, dan alasan lain yang memungkinkan untuk menambah variabel baru. Tentu dengan cara manual yaitu menggunakan operasi โ$โ cukup cepat untuk 1 variabel baru saja, tetapi coba bayangkan jika butuh banyak variabel baru, tentu hal tersebut cukup merepotkan dan memakan banyak baris code. Dengan fungsi mutate()
pada dplyr, hal tersebut dapat teratasi. Terdapat 2 jenis fungsi dalam mutate()
, yaitu mutate()
dan transmute()
.
mutate()
Digunakan untuk menambah variabel baru
Fungsi
mutate(.data, ...)
Parameter
.data
merupakan argumen untuk memasukkan data frame- … sisanya adalah operasi variabel baru yang ingin ditampilkan
transmute()
Digunakan untuk menambah variabel baru dan memilih variabel tertentu yang ingin ditampilkan (perpaduan mutate dan transmute)
Fungsi
transmute(.data, ...)
Parameter
.data
merupakan argumen untuk memasukkan data frame- … sisanya untuk memanggil variabel dan atau menampilkan operasi variabel baru
Praktik Penggunaan
Pada praktik kali ini kita akan menggunakan dataset iris pada base R yang telah tersedia.
Dataset
Masukkan Dataset
data("iris")
df <- data.frame(iris)
Menampilkan 6 Data Teratas
head(df)

dplyr
Impor dplyr
library(dplyr)
Menggunakan mutate()
Membuat variabel baru yang merupakan penjumlahan dari (Sepal.Length dengan Petal.Length)
df_1 <- mutate(.data = df, Jumlah = Sepal.Length + Petal.Length)
Menampilkan 6 Data Teratas
head(df_1)

Menggunakan transmute()
Membuat variabel baru sesuai pada df_1 dan memilih hanya beberapa kolom saja yaitu “Species” dan “Jumlah”
df_1 <- transmute(.data = df, Species, Jumlah = Sepal.Length + Petal.Length)
Menampilkan 6 Data Teratas
head(df_1)

Kode Lengkap
Temukan, simpan, dan berikan bintang pada kode lengkapnya di GitHub “belajarstatistik”.