๐ Daftar Isi
Pemerintah menyadari bahwa sumber daya manusia yang berkualitas adalah sumber daya manusia dengan fisik yang tangguh, mental kuat, dan kesehatan yang prima. Hal ini merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan. Makanan yang dikonsumsi penduduk mengandung banyak zat gizi, seperti karbohidrat, protein, dan lemak yang semuanya mengandung kalori. Kalori sendiri merupakan satuan ukur untuk menyatakan nilai energi. Kekurangan kalori akan menjadikan tubuh lemah dan daya tahan tubuh menurun. Sedangkan protein merupakan nutrisi penting yang berguna untuk pembentukan sel-sel baru dalam tubuh, mempengaruhi kerja enzim, hormon, dan kekebalan tubuh.
Proporsi Konsumsi
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75 Tahun 2013 tentang angka kecukupan gizi, angka yang dianjurkan bagi bangsa Indonesia adalah 2150 kalori dan 57 gram protein. Konsumsi kalori secara nasional adalah 2147,09 kkal sedangkan protein sebanyak 62,19 gram.
Komoditas Makanan dan Daerah Tempat Tinggal
Proporsi Konsumsi Kalori Per Kapita Sehari Menurut Kelompok Komoditas Makanan dan Daerah Tempat Tinggal
Tingginya proporsi kalori yang berasal dari padi-padian tidak lepas dari beras yang dikonsumsi sebagian besar rakyat Indonesia sebagai makanan pokoknya.
Proporsi Konsumsi Protein Per Kapita Sehari Menurut Kelompok Komoditas Makanan dan Daerah Tempat Tinggal
Kelompok makanan padi-padian, makanan dan minuman jadi, serta ikan/udang/cumi/kerang merupakan tiga kelompok makanan yang kandungan proteinnya paling besar dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Perolehan Makanan dan Daerah Tempat Tinggal
Konsumsi Kalori Berdasarkan Makanan Dimasak di Rumah dan Makanan Jadi
Konsumsi Protein Berdasarkan Makanan Dimasak di Rumah dan Makanan Jadi
Konsumsi kalori di perdesaan dan perkotaan sudah mencapai standar nasional. Namun, konsumsi protein lebih tinggi di perkotaan daripada perdesaan sebagai akibat dari perbedaan kesejahteraan antara masyarakat di perdesaan dan perkotaan.
Kuintil Pengeluaran
Konsumsi kalori dan protein juga dapat digunakan sebagai indikator untuk mengukur kesejahteraan penduduk. Salah satu caranya yakni dengan melihat kuintil pengeluaran. Semakin tinggi kuintil pengeluaran, maka semakin tinggi tingkat konsumsi kalori dan protein.
Konsumsi Kalori Setiap Provinsi
.tg-wrap{padding-bottom:20px;} .tg {border-collapse:collapse;border-spacing:0;} .tg td{border-bottom-width:1px;border-color:black;border-style:solid;border-top-width:1px;border-width:0px; font-family:Arial, sans-serif;font-size:14px;overflow:hidden;padding:10px 5px;word-break:normal;} .tg th{border-bottom-width:1px;border-color:black;border-style:solid;border-top-width:1px;border-width:0px; font-family:Arial, sans-serif;font-size:14px;font-weight:normal;overflow:hidden;padding:10px 5px;word-break:normal;} .tg .tg-wa1i{font-weight:bold;text-align:center;vertical-align:middle} .tg .tg-6k50{text-align:center;vertical-align:middle} .tg .tg-sx1p{font-weight:bold;position:-webkit-sticky;position:sticky;text-align:center;top:-1px;vertical-align:middle; will-change:transform} .tg .tg-vkbb{font-weight:bold;text-align:center;vertical-align:middle} .tg .tg-nrix{text-align:center;vertical-align:middle}Jenis Komoditi | Tertinggi (kkal) | Terendah (kkal) |
---|---|---|
Padi | NTT (118,79) | Papua (576,38) |
Umbi-Umbian | Papua (476,92) | Aceh (13,77) |
Ikan | Kalimantan Utara (96,94) | DIY (25,13) |
Daging | Bali (97,48) | Maluku Utara (11,78) |
Telur dan Susu | DKI Jakarta (104,7) | NTT (21,72) |
Sayuran | Lampung (54,3) | Kalimantan Selatan (26,74) |
Minyak dan Kelapa | Riau (348,49) | NTT (158,51) |
Kacang-Kacangan | Jawa Timur (84,43) | Maluku Utara (14,15) |
Buah-Buahan | Lampung (75,96) | Papua (28,94) |
Bahan Minuman | Kalimantan Tengah (97,48) | Maluku Utara (11,78) |
Makanan dan Minuman Jadi | DIY (756,5) | Papua (157,54) |
Setiap provinsi memiliki spesialisasi konsumsi yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti Papua yang memiliki makanan pokok umbi-umbian, Kalimantan yang memiliki banyak ikan sehingga konsumsi ikannya lebih banyak dibanding provinsi lain, serta masyarakat Riau dan Sumatera Barat yang banyak mengonsumsi minyak dan kelapa sehingga dikenal dengan makanannya yang berbumbu tajam.
Materi Lengkap
Silakan baca juga beberapa artikel menarik kami tentang Data Menjawab, daftar lengkapnya adalah sebagai berikut.