📋 Daftar Isi
Latar Belakang
Beberapa tahun lalu, jika ingin pergi ke suatu tempat biasanya kita perlu membawa peta dan harus bertanya-tanya untuk sampai ke tempat tersebut. Namun, cara tersebut sudah kuno. Di zaman serba teknologi ini, kita hanya perlu membuka google assistant dan kita akan mendapat rute menuju tempat tujuan.
Pernah gak sih kamu berpikir, kenapa google assistant bisa langsung memproses apa yang kita ucapkan? Ternyata, google assistant menggunakan Artificial Intelligence. AI adalah kecerdasan buatan yang ditambahkan ke dalam sebuah sistem yang diatur konteks ilmiahnya agar bisa berpikir seperti manusia dan bertujuan agar sebuah pekerjaan atau pemecahan suatu masalah dapat dilakukan dengan mudah dan efisien. Kini AI telah banyak diterapkan pada banyak hal, seperti rekomendasi produk pada online shop, timeline Facebook dan Instagram, berbagai game, serta pada bidang lainnya.
Perkembangan AI
Adopsi Artificial Intellegence di Asia Tenggara, 2017-2018
Menurut Survei IDC Asia Pacific Enterprise Cognitive yang dirilis bulan Juli 2018, menunjukkan bahwa tingkat adopsi AI di Asia Tenggara meningkat 6% dari tahun sebelumnya. Indonesia disebut memiliki peran positif adopsi AI di Asia Tenggara karena sebanyak 24,6% organisasi telah mengadopsi AI. Posisi kedua di tempati oleh Thailand (17,1%), Singapura (9,9%), dan Malaysia (8,1%).
Penerapan Artificial Intellegence dalam Dunia Bisnis
Menurut Survei Appier, dalam dunia bisnis, Indonesia menempati posisi pertama dalam penerapan AI dengan 65% bisnis telah mengimplementasikannya. Diikuti oleh China (64%) dan India (62%). Selain itu, terdapat 35% bisnis di Australia berencana mengimplementasikan AI dalam satu tahun ke depan.
Artificial Intelligence di Masa Depan
Kamu tahu gak sih, AI diperkirakan akan mengalahkan para juara dunia, loh. Seperti Garry Kasparov yang dikalahkan oleh Deep Blue dalam permainan catur, serta Lee Sedol yang dikalahkan AlphaGo dalam permainan Go. Para peneliti memperkirakan AI dapat mengendarai truk pada tahun 2027, melakukan pekerjaan retail pada tahun 2021, dan menjadi ahli beda pada tahun 2053.
Kamu pun tak perlu takut akan tergantikan AI. Sebab, menurut Dr. Kai Fu Lee, Founder China’s Sinovation Ventures, terdapat 4 karakteristik yang sulit digantikan oleh AI, yaitu pekerjaan yang membutuhkan kreativitas tinggi, kompleksitas, ketangkasan, serta empati dan kasih sayang.
Materi Lengkap
Silakan baca juga beberapa artikel menarik kami tentang Apa Kata Data, daftar lengkapnya adalah sebagai berikut.
