Analisis Data Eksploratif : Apa itu Residual?

📋 Daftar Isi

Dengan adanya berbagai metode regresi yang dapat digunakan, kita harus dapat menentukan model mana yang lebih baik untuk menginterpretasikan data. Salah satu caranya adalah dengan pemeriksaan residual. Hubungan antar dua variabel kuantitatif dapat dipelajari melalui analisis regresi. Titik-titik pada diagram pencar kedua variabel didekati dengan sebuah garis agar kita lebih mudah dalam menjelaskan pengaruh variabel bebas terhadap variabel tak bebas. Garis ini disebut garis regresi resisten Dengan persamaan garis regresi resisten, kita dapat menaksir nilai Y untuk suatu nilai X. Garis regresi resisten tidak melalui semua titik pengamatan. Karena tidak semua titik pengamatan terletak pada garis regresi resisten, ada selisih antara nilai pengamatan dengan nilai penaksiran berdasarkan garis regresi. Jarak vertikal antara antara titik pengamatan dengan titik taksiran berdasarkan garis regresi resisten disebut residual. Jadi, residual dihitung dengan persamaan berikut.

\[Residual=Y-\hat{Y}\]

\(Y\) adalah nilai pengamatan dan \(\hat{Y}\) adalah nilai \(Y\) berdasarkan persamaan garis regresi resisten.

Residual memuat informasi tentang data yang tidak dapat dicakup oleh persamaan garis dan berguna untuk mengevaluasi kecocokan garis regresi dengan data pengamatan. Baik atau tidaknya garis regresi yang dibuat dalam menggambarkan titiktitik pengamatan dan menjelaskan pengaruh variabel X terhadap variabel Y dipelajari melalui residualnya. Residual dari persamaan garis yang baik mempunyai sebaran kecil dan plotnya tidak berpola atau acak. Makin besar sebaran residual maka makin tidak baik kecocokan garis dengan data. Hal ini berarti, semakin tidak baik garis tersebut menaksir nilai Y untuk suatu nilai X dan semakin banyak variasi dalam Y yang tidak dapat dijelaskan oleh persamaan garis regresi resisten.