๐ Daftar Isi
Kalimat Berkuantor Ganda
Yaitu terdapat beberapa kuantor sekaligus pada kalimat yang sama.
Ada 8 cara berbeda dalam menggunakan 2 kuantor โ dan โ dalam 2 variabel x dan y. Masing-masing adalah (โx)(โy), (โy)(โx), (โx)(โy), (โy)(โx), (โx)(โy), (โy)(โx), (โy)(โx), (โx)(โy).
Jika kuantornya sama, maka urutan penulisan kuantor-kuantor tersebut bisa dibalik. Akan tetapi, jika kuantornya berbeda, urutan penulisannya tidak selalu dapat dibalik.
Misalkan p(x,y):= y adalah ibu dari x.
Maka (โx)(โy) P(x,y) dapat berarti untuk setiap orang x, terdapatlah seorang y, hingga y adalah ibu dari x. Dengan kata lain, setiap orang mempunyai ibu.
Sedangkan (โy)(โx) P(x,y) terdapatlah seorang y sehingga untuk semua orang x, y adalah ibu dari x. Dengan kata lain, ada seseorang yang merupakan ibu dari semua orang di dunia ini.
Contoh 1
- Ada bintang film yang disukai oleh semua orang
- Untuk setiap bilangan positif, terdapat bilangan positif lain yang lebih kecil darinya
- Terdapat bilangan positif x sedemikian hingga untuk semua bilangan positif y berlaku y < x.
Kalimat tersebut bila dituliskan menggunakan kuantor menjadi sebagai berikut :
- Misalkan semestanya adalah himpunan semua manusia dan P(x,y) := y menyukai x. Maka kalimat dapat dituliskan menjadi (โx)(โy) P(x,y)
- D = {x | x adalah bilangan positif} sebagai domain untuk variabel x, juga untuk variabel y. P(x,y) := y < x โ (โx)(โy) P(x,y)
- D = {x | x adalah bilangan positif} sebagai domain untuk variabel x, juga untuk variabel y. P(x,y) := y < x โ (โx)(โy) P(x,y)
Contoh 2
Ubah kalimat โSetiap orang memiliki teman akrabโ menjadi kalimat logika predikat.
Karena teman merupakan sebuah hubungan antara dua orang, maka di sini dibutuhkan dua variabel x dan y.
Ambil D = {x | x adalah orang} sebagai domain untuk variabel x, juga untuk variabel y, dan predikat A(x, y) := y adalah teman akrab dari x.
Jadi, kalimat logika predikat untuk kalimat tersebut adalah :
โxโD(โyโD A(x, y)) atau โx (โy A(x, y)) atau โx โy A(x, y)
dengan A(x, y) sebagai scope untuk โy, dan x masih berupa variabel bebas.
โy A(x, y) sebagai scope untuk โx, dan tidak ada lagi variabel bebas.
Contoh 3
Ubah kalimat โJika ia adalah seorang wanita dan ia memiliki anak, maka ia adalah seorang ibuโ
menjadi kalimat logika predikat.
Ambil D = {x | x adalah orang}, dan predikat
W(x) := x adalah seorang wanita,
A(x) := x memiliki anak,
I(x) := x adalah seorang ibu,
Maka kalimat di atas dapat diubah menjadi kalimat berikut:
โx ((W(x) โง A(x)) โ I(x)).
Atau ambil predikat A(y, x) := y adalah anak dari x,
Kalimat di atas dapat diubah menjadi kalimat logika predikat berikut:
โx ((W(x) โง โy A(y, x)) โ I(x)).
Kebenaran Kalimat Berkuantor
โx P(x) bernilai T, apabila P(x) bernilai T untuk setiap x โ D,
โx P(x) bernilai F, apabila P(x) bernilai F untuk suatu x โ D.
โx P(x) bernilai T, apabila P(x) bernilai T untuk suatu x โ D,
โx P(x) bernilai F, apabila P(x) bernilai F untuk setiap x โ D.
โx โy P(x, y) bernilai T apabila P(x, y) bernilai T untuk setiap pasang x โ Dx dan y โ Dy,
โx โy P(x, y) bernilai F apabila P(x, y) bernilai F untuk suatu pasang x โ Dx dan y โ Dy.
โy โx P(x, y) bernilai T apabila P(x, y) bernilai T untuk setiap pasang y โ Dy dan x โ Dx,
โy โx P(x, y) bernilai F apabila P(x, y) bernilai F untuk suatu pasang y โ Dy dan x โ Dx.
โx โy P(x, y) bernilai T apabila untuk setiap x โ Dx terdapat y โ Dy, sehingga P(x, y) bernilai T,
โx โy P(x, y) bernilai F apabila untuk suatu x โ Dx , sehingga P(x, y) bernilai F untuk setiap y โ Dy.
โy โx P(x, y) bernilai T apabila untuk setiap y โ Dy terdapat x โ Dx, sehingga P(x, y) bernilai T,
โy โx P(x, y) bernilai F apabila untuk suatu y โ Dy , sehingga P(x, y) bernilai F untuk setiap x โ Dx.
โx โy P(x, y) bernilai T, apabila terdapat suatu x โ Dx sehingga P(x, y) bernilai T untuk setiap y โ Dy,
โx โy P(x, y) bernilai F, apabila untuk setiap x โ Dx terdapat suatu y โ Dy, sehingga P(x, y) bernilai F.
โy โx P(x, y) bernilai T, apabila terdapat suatu y โ Dy sehingga P(x, y) bernilai T untuk setiap x โ Dx,
โy โx P(x, y) bernilai F, apabila untuk setiap y โ Dy terdapat suatu x โ Dx, sehingga P(x, y) bernilai F.
โx โy P(x, y) bernilai T apabila terdapat suatu pasang x โ Dx dan y โ Dy sehingga P(x, y) bernilai T
โx โy P(x, y) bernilai F, apabila untuk setiap pasang x โ Dx dan y โ Dy, P(x, y) bernilai F.
โy โx P(x, y) bernilai T apabila terdapat suatu pasang y โ Dy dan x โ Dx sehingga P(x, y) bernilai T
โy โx P(x, y) bernilai F, apabila untuk setiap pasang y โ Dy dan x โ Dx, P(x, y) bernilai F.
Contoh 1
Misalkan Q(x, y) := x + y = y + x, tentukan nilai kebenaran dari โx โy Q(x, y).
Di sini, dimisalkan bahwa domain untuk variabel x maupun y adalah himpunan bilangan real.
โx โy Q(x, y) berbunyi:
โ Untuk setiap pasang bilangan real x dan y berlaku x + y = y + x โ, maka berdasarkan sifat penjumlahan bilangan real diperoleh, โx โy Q(x, y) bernilai T.
Contoh 2
Misalkan Q(x, y) := x + y = 0, tentukan nilai kebenaran dari โx โy Q(x, y) dan โy โx Q(x, y).
Di sini, dimisalkan bahwa domain untuk variabel x maupun y adalah himpunan bilangan real.
โx โy Q(x, y) berbunyi: โ Untuk setiap bilangan real x terdapat bilangan real y sehingga x + y = 0 โ,
Maka berdasarkan sifat penjumlahan bilangan real diperoleh,
โx โy Q(x, y) bernilai T.
Sedangkan โy โx Q(x, y) berbunyi: Terdapat bilangan real y sehingga untuk setiap bilangan real x berlaku x + y = 0,
Maka berdasarkan sifat penjumlahan bilangan real diperoleh, โy โx Q(x, y) bernilai F.
Contoh 3
Misalkan Q(x, y, z) := x + y = z, tentukan nilai kebenaran dari โx โy โz Q(x, y, z) dan โz โx โy Q(x, y, z).
Di sini, dimisalkan bahwa domain untuk variabel x, y maupun z adalah himpunan bilangan real.
โx โy โz Q(x, y, z) berbunyi: โUntuk setiap pasang bilangan real x dan y terdapat z sehingga berlaku x + y = zโ.
Maka berdasarkan sifat penjumlahan bilangan real diperoleh, โx โy โz Q(x, y, z) bernilai T.
Sedangkan โz โx โy Q(x, y, z) berbunyi: โTerdapat bilangan real z, sehingga untuk setiap pasang bilangan real x dan y berlaku x + y = zโ.
Maka berdasarkan sifat penjumlahan bilangan real, diperoleh โz โx โy Q(x, y, z) bernilai F.
Ingkaran Kalimat Berkuantor
ยฌ โx P(x) โ โx ยฌ P(x)
ยฌ โx P(x) โ โx ยฌ P(x)
Contoh
Kalimat โSemua penumpang dalam bis yang bertabrakan selamatโ.
Ingkarannya โAda/beberapa penumpang dalam bis yang bertabrakan itu tidak selamatโ.
Sebaliknya, โAda penumpang yang selamat dalam kecelakaan bis ituโ
Ingkarannya โSemua penumpang meninggal dalam kecelakaan bis ituโ.
Ingkaran Kalimat Berkuantor Ganda
~(โ๐ฅ โ๐ฆ ๐(๐ฅ, ๐ฆ)) โก โ๐ฅโ๐ฆ~๐(๐ฅ, ๐ฆ)
~(โ๐ฅโ๐ฆ ๐(๐ฅ, ๐ฆ)) โก โ๐ฅโ๐ฆ~๐(๐ฅ, ๐ฆ)
Contoh
Kalimat โUntuk setiap persegi x, terdapat lingkaran y sehingga x dan y memiliki warna sama.โ
Ingkarannya โTerdapat sebuah persegi x sedemikian sehingga untuk setiap lingkaran y, x dan y memiliki warna yang berbeda.โ
Sebaliknya, โTerdapat sebuah segitiga x sehingga untuk setiap persegi y, x berada di kanan y.โ
Ingkarannya โUntuk setiap segitiga x, terdapat suatu persegi y dimana x tidak berada di kanan y.โ
Aturan Inferensi Kalimat Berkuantor
Sebagaimana aturan inferensi (rule of inference) untuk kalimat-kalimat logika proposisi, terdapat pula aturan inferensi untuk kalimat-kalimat yang berkuantifikasi.
Universal instantiation
Universal generalization
Existential instantiation
Existential generalization
Contoh 1
Tunjukkan bahwa argumentasi berikut adalah absah:
Hipotesa:
(i) Semua mahasiswa di kelas ini sudah pernah belajar Kalkulus.
(ii) Marla adalah mahasiswa di kelas ini.
Konklusi:
Marla sudah pernah belajar Kalkulus.
Solusi:
Tuliskan argumentasi tersebut dalam kalimat predikat. Misalkan
K(x) := x adalah mahasiswa di kelas ini.
M(x) := x sudah pernah belajar Kalkulus.
dengan domain untuk x adalah himpunan semua orang.
Maka
hipotesa (i) menjadi โx (K(x) โ M(x))
hipotesa (ii) menjadi K(Marla)
konklusi M(Marla).
Jadi harus ditunjukkan bahwa apabila โx (K(x) โ M(x)) dan K(Marla) bernilai benar maka konklusi M(Marla) juga benar.
Hal ini ditunjukkan sebagai berikut:
1. โx (K(x) โ M(x))
2. K(Marla)
3. K(Marla) โ M(Marla)
4. M(Marla)
hipotesa (i)
hipotesa (ii)
universal instantiation diterapkan pada step 1
modus ponen diterapkan pada step 2 dan step 3
Jadi konklusinya, yaitu M(Marla), adalah benar
Contoh 2
Tunjukkan bahwa argumentasi berikut adalah absah:
Hipotesa:
(i) Seorang murid di kelas ini belum membaca buku.
(ii) Setiap orang di kelas ini lulus UTS.
Konklusi:
Seseorang yang sudah lulus UTS belum membaca buku.
Solusi:
Tuliskan argumentasi tersebut dalam logika predikat. Misalkan
K(x) := x adalah murid di kelas ini
R(x) := x sudah membaca buku
P(x) := x lulus UTS
dengan domain untuk x adalah himpunan semua orang.
Maka
hipotesa (i) menjadi โx (K(x) โง ยฌR(x))
hipotesa (ii) menjadi โx (K(x) โ P(x))
konklusi โx (P(x) โง ยฌ R(x))
Jadi harus ditunjukkan bahwa apabila
โx (P(x) โง ยฌ R(x)) dan โx (K(x) โ P(x)) bernilai benar
maka konklusi โx (P(x) โง ยฌR(x)) juga benar.
Hal ini ditunjukkan sebagai berikut:
โx (K(x) โง ยฌR(x))
โx (K(x) โ P(x))
K(a) โง ยฌR(a)
K(a) โ P(a)
K(a)
ยฌR(a)
P(a)
P(a) โง ยฌ R(a)
โx (P(x) โง ยฌ R(x))
hipotesa (i)
hipotesa (ii)
existential instantiation diterapkan pada step 1
universal instantiation diterapkan pada step 2
simplification diterapkan pada step 3
simplification diterapkan pada step 3
modus ponen diterapkan pada step 4 dan step 5
conjunction diterapkan pada step 7 dan step 6
existential generalization diterapkan pada step 8
Jadi konklusinya, yaitu โx (P(x) โง ยฌR(x)), adalah benar.
Materi Lengkap
Silakan baca juga beberapa artikel menarik kami tentang Matematika Diskrit – Logika, daftar lengkapnya adalah sebagai berikut.