Seperti yang dijelaskan pada artikel sebelumnya, koefisien kontingensi mengukur keeratan hubungan antara dua variabel kategorik. Besaran ini dihitung berdasarkan nilai frekuensi pada tabel kontingensi. Rumus untuk menghitung koefisien kontingensi sebagai berikut.
dimana \(\chi^{2}\) merupakan nilai chi-square yang dihitung dengan rumus berikut.
dengan fij = nilai hasil observasi baris ke-i kolom ke-j dan eij = nilai harapan (expected frequency) bari ke-i kolom ke-j. Nilai harapan setiap kategori dihitung dengan rumus berikut.
dengan ni = jumlah baris ke-i, nj = jumlah kolom ke-j dan n= jumlah total.
Jika nilai Cc adalah nol, berarti tidak ada hubungan, akan tetapi batas atas Cc tidak sebesar satu, tergantung atau sebagai fungsi dari banyaknya kategori (baris atau kolom). Batas tertinggi nilai Cc adalah \( \sqrt{\frac{r-1}{r}} \) yang terbantung banyaknya baris atau kolom. Jika banyaknya baris tidak sama dengan kolom pilihlah nilai yang terkecil.
Kriteria penentuan keeratan hubungan antar variabel adalah:
- Jika Cc/Batas atas lebih kecil dari 0.5 maka hubungan lemah
- Jika Cc/Batas atas berada diantara 0.5 dan 0,75 maka hubungan cukup/sedang
- Jiak Cc/Batas atas lebih besar dari 0.75 maka hubungan kuat
Berikut ini proses perhitungan koefisien kontingensi dengan menggunakan Excel.
1.Gunakan Tabel Kontingensi Kesembuhan dan Kadar Gula Darah Pasien Covid-19 di Rumah sakit A pada artikel sebelumnya.
2. Buat tabel nilai harapan (eij) pada cell F25 dengan rumus =$I12*F$14/$I$14 kemudian lakukan copy rumus untuk cell lainnya.
3. Hitung nilai \(\chi^{2}\)
4. Hitung nilai koefisien kontingensi (Cc) dan batas atas
5. Untuk menentukan keeratan hubungan maka hitun nilai Cc/Batas atas
6. Nilai Cc/Batas atass diperoleh 0,561 berada diantara 0.5 dan 0.75 maka dapat disimpulkan hubungan variabel kesembuhan dan kadar gula darah pasien Covid-19 tersebut adalah cukup/sedang.
Materi Lengkap
Silakan baca juga beberapa artikel menarik kami tentang Koefisien Kontingensi Dua Arah, daftar lengkapnya adalah sebagai berikut.