๐ Daftar Isi
Uji tanda data berpasangan berguna untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pada dua kondisi tanpa melihat besarnya perbedaan yang terjadi. Data terdiri dari sampel acak dari pasangan n pengukuran (x1,y1), (x2,y2), … (xn,yn) di mana setiap pasangan pengukuran diambil pada subjek yang sama atau subjek yang dipasangkan. Pada uji ini, fokus amatan ialah perbedaan antara pasangan pengukuran. Tanda tambah (+) digunakan untuk kejadian yang lebih baik. Tanda kurang (-) digunakan untuk kejadian yang kurang baik. Tanda 0 digunakan untuk kejadian yang tidak memiliki perbedaan di antara pasangan data. Kejadian yang bertanda 0, dapat diabaikan dan tidak diikutsertakan sebagai sampel.
Prosedur Pengujian
Hipotesis
Hipotesis nol
H0: p(XA > XB) = p(XA< XB) = 0,5
Peluang banyaknya selisih nilai kelompok A dan kelompok B yang bertanda (+) atau (-) adalah sama, yakni 0,5. Dengan kata lain, median selisih adalah 0.
Hipotesis alternatif
H1: p(XA > XB) โ 0,5 atau p(XA < XB) โ 0,5
H1: p(XA > XB) > 0,5
H1: p(XA > XB) < 0,5
Tingkat Signifikansi (ฮฑ)
Tentukan tingkat signifikansi yang akan digunakan.
Statistik Uji
Digunakan apabila n โค 25
Langkah:
(1) Tentukan tanda selisih antara anggota setiap pasangan
(2) Tentukan banyaknya:
tanda tambah (+) (dapat dinyatakan dengan m)
tanda kurang (-) (dapat dinyatakan dengan n)
N = m + n
Wilayah Kritis
Apabila :
H1: p(XA > XB) โ 0,5 atau p(XA < XB)< XB) โ 0,5
x = min (m,n)
Tolak H0 jika P(X โค x | b(N; 0,5) โค ฮฑ/2
Apabila :
H1: p(XA > XB) > 0,5
x = n
Tolak H0 jika P(X โค x | b(N; 0,5) โค ฮฑ
Apabila :
H1: p(XA > XB) < 0,5
x = m
Tolak H0 jika P(X โค x | b(N; 0,5) โค ฮฑ
Keputusan
Berdasarkan hasil statistik hitung dan nilai kritis, putuskan apakah H0 dapat ditolak atau tidak.
Kesimpulan
Dari keputusan yang diperoleh, buat kesimpulan sebagai interpretasi dari hasil uji.
Materi Lengkap
Silakan baca juga beberapa artikel menarik kami tentang Non Parametrik 1 Kelompok Sampel, daftar lengkapnya adalah sebagai berikut.